Showing posts with label Me n my NSR. Show all posts
Showing posts with label Me n my NSR. Show all posts

Thursday, October 8, 2015

Cerita di balik sang legenda NSR 150 SP

Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh

Salam RC Valve bro n sist...Honda NSR 150 SP merupakan salah satu produk motor cc kecil fenomenal yang pernah diproduksi oleh Honda (AP Honda Thailand). Jika bro n sis pernah berpapasan dengannya, masih terlihat jelas aura balapnya yang menyala tak lekang oleh waktu. Desain NSR 150 SP juga agak berbeda dengan motor-motor kopetitor pada masanya. Hal yang paling mencolok adalah keberadaan pro arm-nya (lengan ayun tunggal). Mungkin NSR 150 SP merupakan satu-satunya motor cc kecil yang dibekali fitur lengan ayun tunggal ini (cmiiw), selebihnya fitur ini hanya dijejalkan pada motor-motor cc besar...

Salah satu brosur NSR 150 SP di Thailand sono...

Agresivitas desainnya juga diimbangi pula dengan spesifikasi pabrikan yang mendekati angka 40 HP. Dengan muntahan tenaga sebesar itu membuat para speed freak meneteskan air liur sekedar untuk ingin menungganginya. Hal ini tentu tidak akan kita dapatkan dari sepeda motor massal yang diproduksi setelah tahun 2000-an. Kebijakan pembatasan emisi mematikan industri motor dua tak secara perlahan. Honda NSR hanya bertahan sampai tahun 2000-2001 an. Yamaha RX king dan Suzuki RGR juga hanya bertahan di tahun 2001-an. Hanya Kawasaki dengan ninja seriesnya saja yang mampu bertahan sampai tahun 2015, namun setelah itu nasibnya sama saja. Dengan disuntik matinya motor-motor 2 tak, sepeda motor 4 tak mulai mengambil alih populasi motor di Indonesia. Namun secara performa, meskipun dengan cc yang sama, mesin 4 tak jelas sulit untuk mengimbangi saudara tuanya...

Beberapa parts NSR 150 SP sampai saat ini masih banyak dicari para penghobi modifikasi motor. Untuk urusan performa, tak ada bengkel yang tidak tahu karbu standar NSR 150 SP yaitu PE 28. Karbu sejuta umat ini merupakan primadona bagi pecinta kecepatan...

Selain itu, pro arm NSR 150 SP juga masih banyak diburu oleh para modifikator. Selain ukurannya yang lebih kompak dan ringan untuk motor cc kecil, tampilannya juga eye catching bagi siapapun yang memandang...

Kembali ke NSR 150 SP. Meskipun lahir hampir 2 dekade yang lalu, desain NSR 150 SP masih bisa dibilang dapat diterima oleh penggemar motor saat ini. Sebenarnya subyektif sih, tapi coba liat iklan-iklannya di OLX atau Kaskus. Pasti masih banyak orang yang penasaran ingin melihat iklannya atau bahkan ingin meminangnya. Kombinasi langkanya unit yang ada dan permintaan yang berjibun membuat harganya cenderung stabil untuk motor yang bisa dikategorikan ...

Dibalik langkanya NSR 150 SP, banyak modifikator baik itu penghobi NSR ataupun "pencari sesuap nasi" dari NSR yang berusaha untuk memodifikasi NSR-nya agar terlihat seperti NSR 150 SP.

Modifikasi yang lazim dilakukan adalah mengganti baju atau fairing NSR 150 R maupun RR menggunakan fairing set NSR 150 SP. Dengan tambahan beberapa braket fairing NSR 150 SP pun dapat plek nemplok di rangkanya. Pilihannya body pun beragam. Dari mulai memakai bahan fiber yang dicetak menyerupai body set NSR 150 SP ataupun yang copotan dari NSR 150 SP Asli, atau malahan memakai body set SP yang baru...

Selain itu, modifikator yang lebih serius ke performa akan mengubah jeroan motornya diganti dengan jeroan NSR 150 SP. Baik itu piston, blok mesin, karbu sampai ke pengapiannya. Dengan modifikasi ini dijamin NSR-nya semakin kenceng n juga bikin tongpes. Tahu sendiri kan parts NSR 150 SP bisa bikin kantong bolong, hee...

Nah...Mungkin banyak bro n sis yang pernah mendengar NSR 150 SP yang suratnya tempelan / kimpoian / kawinan dengan NSR tipe lain, baik itu NSR 150 R ataupun NSR 150 RR. Bro n sis gak perlu bingung dengan istilah itu, akan saya coba jelaskan istilah ini...

NSR dengan surat kawinan ini awalnya muncul ketika banyak pecinta NSR di Indonesia mengalami kegalauan ketika harus menghadapi realita bahwa harga NSR 150 SP yang masuk lewat Importir Umum pada tahun 2000-an mencapai 40 jutaan. Buat pecinta NSR yang tajir mungkin bukan suatu masalah, tapi buat orang-orang kebanyakan tentu akan berpikir berkali-kali untuk membelanjakan uang segitu. Akhirnya banyak pecinta NSR yang terpaksa harus memendam hasratnya untuk meminang NSR yang satu ini, termasuk penulis tentunya, heee...

Permintaan pasar yang besar akan NSR 150 SP dimanfaatkan oleh para importir kendaraan bekas ex Singapore atau ex thailand untuk mengimpor motor ini ke Indonesia. Umumnya kendaraan-kendaraan ini di preteli dan kemudian dirakit kembali dan dijual di Indonesia.

Bagaimana legalitasnya...Tentu gak legal...Karena kendaraan impor yang legal harus dilengkapi dengan surat-surat pendukungnya dan juga harus membayar pajaknya...

Nah terus gimana menyiasati agar NSR 150 SP tanpa surat ini agar bisa melenggang dengan santai di jalanan Indonesia tanpa takut dikandangin pak Polisi. Tenang aja bro, orang Indonesia itu "kreatif-kreatif", hee...Dengan bermodalkan NSR 150 R atau RR bersurat lengkap yang sudah tidak diurusin lagi oleh tuannya, proses perjodohan itu mulai dilakukan, hee...

Sepengetahuan saya, crankcase NSR 150 all series itu semua serupa. Jadi untuk mengawinkan nomor mesin tidak butuh ubahan yang banyak. Tinggal mencopot crankcase NSR bersurat, menukar daleman mesinnya dengan daleman NSR 150 SP, kemudian dipasang lagi deh ke NSR 150 SP. Dah akur tuh nosin-nya...

Nah untuk nomor rangkanya emang harus diakali lebih lanjut. Banyak yang memotong nomor rangka NSR 150 R/RR kemudian dilas ke rangka NSR 150 SP...Ada juga yang menggunakan jasa ketrik atau gravir nomor rangka. Nah, jadi deh perkawinan NSR 150 SP dengan surat NSR 150 R/RR, hee...

Sebenarnya saya agak sedikit ragu-ragu untuk mengungkap hal ini, karena memang banyak NSR 150 SP kawinan yang beredar di Indonesia. Kalau masalah legalitas bisa dibilang abu-abu karena surat-suratnya bukan surat asli dengan noka dan nosin NSR 150 SP.

Tapi ya kalo mengingat banyaknya penggemar NSR dengan kemampuan keuangan yang tidak semua kuat membeli NSR 150 SP surat resmi pada waktu itu, dan juga unitnya juga sudah gak keluar lagi yang baru, menurut pendapat saya pribadi sih ya ga papa. Selain itu kan kita tetap membayar pajak tuh motor setiap tahunnya. Toh moge-moge yang berkeliaran di Indonesia pun tidak semuanya bersurat resmi. Kadang mereka juga menggunakan trik yang hampir sama dengan surat kawinan juga untuk mendapatkan legalitasnya...

So, NSR 150 SP dengan surat kawinan gimana menurut kalian, hee...

Wassalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh

Saturday, March 14, 2015

Awal Jatuh Cinta Dengan Honda NSR

Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh

Salam RC Valve para pecinta NSR, masih ingatkah bagaimana kalian mulai jatuh cinta dengan tungganan kalian? Nah, pada artikel kali ini akan saya ceritakan bagaimana awal cerita, saya jatuh cinta dengan Honda NSR, cieee...cieee...

Nostalgia nih ceritanya....Kisah ini dimulai ketika saya masih SMA. Saya dari kecil tinggal di kota kecil yang bernama Salatiga. Sebuah kota kecil yang berhawa sejuk dan penuh dengan kehangatan dan ramah tamah penduduknya. Penahkan bro n sist ke Salatiga. Mungkin belum pernah ya...Kota Salatiga boleh berpredikat Kota, tapi jangan dibayangkan seperti kota besar yang lain di Indonesia. Kota ini termasuk kota kecil dengan luas wilayah 56.781 km2 dengan jumlah penduduk tak lebih dari 200.000 jiwa pada tahun 2015...Mau tau Salatiga lebih lengkap bisa dibaca di website resmi Kota Salatiga...

Dulu pada waktu SMA sekitar tahun 90-an, belum begitu banyak siswa yang membawa sepeda motor ke sekolah. Masih banyak yang menggunakan moda transportasi umum atau menggunakan sepeda genjot untuk berangkat ke Sekolah. Dalam satu kelas pun bisa dihitung yang berangkat ke sekolah menggunakan sepeda motor...

Sepeda motor yang digunakanpun kebanyakan sepeda motor bebek. Yang menggunakan sepeda motor batangan paling Honda CB, Honda GL, Honda Tiger, Yamaha RX king ama Suzuki TS. Pada jaman itu ngeliat Honda Tiger aja dah pasti bikin orang ternganga alias ngiler, hee...Hanya murid-murid yang berasal dari keluarga berada saja yang menggunakannya...

Nah, suatu waktu ada temen yang membawa motor tipe sport berfairing ke sekolah. Karena pada waktu itu akses informasi belom seperti sekarang, dan masih sangat jarang ada motor berfairing yang wara-wiri di jalanan, saya pun terheran-heran dengan motor yang dibawa teman itu. Sesosok motor ngebul ciri khas 2 tak dan mereknya Honda...kok belum pernah liat motor 2 tak dari Honda ya, motor apaan ya itu...

Kira-kira NSR 150 RR varian warna inilah yang membuat saya jatuh cinta pada NSR...

Setelah mencoba melihat dari dekat dan mengamati, emang ngga bisa dipungkiri aura dari Honda NSR mampu merontokkan hati bagi yang melihatnya (pada masa itu ya, hee...). Di situlah awal kekaguman saya terhadap motor ini. Pada waktu itu yang dibawa ke sekolah adalah NSR 150 RR (astra). Saya masih ingat dengan jelas dua lampu utama yang terpisah di depan, dan stop lamp yang juga berdesain yang sama di belakang. Duh gantengnya...

Namun kekaguman itupun cuma bisa dipendam selama bertahun-tahun. Lha gimana ngga bro n sist, mendengar harganya saja dah bikin mules. Saat itu NSR 150 RR Astra dibanderol hampir 30 jutaan, mo dapat duit segitu dari mana pada waktu itu. Bahkan sampai distop produksinya pun saya belum bisa meminangnya.

Awal ketertarikan itu kembali muncul setelah alhamdulillah bisa memiliki pekerjaan yang lumayan settle, dan dapat menabung untuk mewujudkan mimpi masa muda dulu yang sempet tertunda. Singkat cerita, saya berhasil meminang si nasir kira-kira bulan maret 2014. Itu pun setelah pencarian panjang dan usaha menabung yang panjang pula, hee... Emang boleh dikata kalo mo nyari NSR itu jodoh-jodohan. Pernah nyari beda sehari aja barangnya dah laku. Hadew...

Nah itulah bro n sist pengalaman saya dengan Honda NSR, yang mau berbagi cerita, monggo silahkan dishare disini...

Wassalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh